Hokkaido (北海道, Hokkaidō?), dahulu bernama Ezo, adalah nama pulau sekaligus nama
prefektur yang menempati Pulau Hokkaido,
Jepang. Hokkaido adalah prefektur terbesar di Jepang, satu-satunya prefektur di Jepang yang dibentuk atas kesatuan 14 subprefektur. Dalam bahasa Jepang,
dō (道?) berarti
prefektur.
Kota terbesar di Hokkaido adalah
Sapporo yang juga berstatus sebagai ibu kota prefektur.
Pulau Hokkaido adalah pulau terbesar kedua di Jepang.
Selat Tsugaru memisahkan Pulau Hokkaido dari
Pulau Honshu. Pulau Hokkaido dan Pulau Honshu dihubungkan oleh terowongan bawah laut Seikan. Suku bangsa asli di Hokkaido adalah
suku Ainu. Banyak nama daerah yang memakai bahasa
Ainu, seperti
Sapporo.
Sejarah
Dalam bahasa Ainu, pulau ini disebut Ainu mosir yang berarti "tanah tempat tinggal manusia". Orang Jepang hingga akhir zaman Edo menyebut pulau ini sebagai Ezo atau Hokushu. Ketika badan pemerintah untuk pembukaan Hokkaido (Kaitakushi) didirikan, Pemerintah Meiji memutuskan untuk mengganti nama Ezo. Takeshiro Matsuura yang pernah ikut dalam penjelajahan Hokkaido mengirimkan laporan kepada pemerintah, dan mengusulkan enam pilihan nama untuk Ezo. Pemerintahan Meiji memilih nama Hokkaidō (北加伊道?) sebagai pilihan pertama dan Kaihokudō (海北道?) sebagai pilihan kedua. Nama "Hokkaido" akhirnya dipilih untuk menamakan Pulau Ezo mengikuti sistem hukum Ritsuryo yang membagi wilayah Jepang menjadi Tōkaido (bagian timur), Nankaido (bagian selatan), dan Seikaido (bagian barat).
Hokkaido adalah tujuan populer di kalangan turis dunia, tempat ideal untuk merasakan pengalaman Jepang yang tradisional. Dari mulai damainya gaya hidup sampai indahnya pemandangan, Hokkaido penuh dengan pesona yang tak pernah gagal memikat. Surga ini tersembunyi di bagian paling utara Jepang, hanya satu setengah jam penerbangan dari Tokyo.
Ramen
Miso ramen yang asli hanya bisa Anda temukan di Sapporo, Hokkaido. Sebagai tempat asal ramen, kios-kios dan restoran ramen tersebar di seluruh kota. Dua tempat yang terkenal di kalangan turis adalah Ramen Republic dan Ramen Yokocho. Ramen Yokocho, sebuah gang sempit yang dipadati warung-warung menyajikan ramen Sapporo yang terkenal, dapat ditempuh dengan 3 menit berjalan kaki dari stasiun kereta bawah tanah Susukino.
Daerah ini juga merupakan tempat hiburan dan kawasan red light yang populer, mulai 'hidup' saat matahari terbenam. Dua stasiun selanjutnya dari Susukino adalah taman hiburan Ramen Republic, berlokasi di lantai 10 Sapporo ESTA, kompleks bisnis tepat di depan Stasiun Sapporo. Sayangnya, tempat-tempat ramen yang popular ini terlalu dikomersialkan, harga yang mereka pasang ditujukan bagi turis dan pengunjung. Namun tak perlu khawatir, semangkuk ramen yang enak bisa dengan mudah ditemukan di mana saja di kota. Anda tinggal mencari beberapa penanda warung ramen yang enak - kecil, mungkin sedikit kumuh, tapi antriannya penuh, bahkan di tengah musim dingin.
Bir
Menyicipi bir adalah hal yang tidak boleh Anda lewatkan ketika menjelajah Hokkaido. Selain sake, Hokkaido terkenal dengan bir. Dengan banyaknya pabrik pengolahan di seluruh pulau, pastikan Anda mampir ke salah satunya untuk menyicipi bir yang baru selesai dibuat. Empat produsen bir yang terkenal adalah Kirin, Sapporo, Suntory, dan Asahi. Namun, tempat-tempat pembuatan kecil juga menawarkan bir yang tak kalah memuaskan.
Salah satu rekomendasi adalah mencoba makan malam Genghis-khan (domba panggang) dengan bir spesial di Pabrik Bir Sapporo. Perpaduan sempurna antara kelembutan cita rasa dengan alkohol - betul-betul sebuah kenikmatan duniawi!
Makanan Laut
Beragamnya pilihan di Hokkaido bisa menjadikan tempat ini surga bagi penyuka makanan laut. Daging kepiting, ikan salmon, scallop, landak laut, telur ikan salmon, semuanya tersaji segar untuk dinikmati. Kepiting-kepiting berukuran amat besar kerap menjadi pilihan para turis dan penduduk lokal. Pasar pagi di Hakodate adalah tempat mendapatkan makanan laut yang masih segar, hidup bahkan. Hakodate Asaichi (pasar pagi Hakodate) terletak sangat dekat dari stasiun JR Hakodate. Terdapat 360 toko, penjaja atau restauran yang menjual makanan laut. Bersiaplah untuk bangun lebih awal, pasar paling penuh aksi antara jam 6 hingga 7 pagi.
Cokelat
Anda tidak bisa meninggalkan Hokkaido tanpa membawa pulang sekotak Shiroi Koibito atau produk-produk Royce. Cokelat-cokelat ini sengaja dibuat sebagai penggoda indera perasa, dengan aroma kelapanya yang kaya dan menggiurkan, membangkitkan segala hasrat demi kegemaran akan cokelat.
Kunjungi Taman Shiroi Koibito - pabrik cokelat Ishiya, tempat pembuatan Shiroi Koibito. Dengan tiket masuk seharga 600 yen, Anda seperti memasuki dunia "Charlie dan Pabrik Cokelat" versi Charles Dickens. Selain melihat proses produksi secara langsung, ada galeri yang menampilkan kemasan dan kaleng cokelat, ratusan cangkir teh dan cokelat panas, bahkan koleksi mainan anak-anak dari seluruh dunia. Benar-benar sebuah pengalaman yang penuh kenangan masa kecil.
Salju
Musim dingin adalah puncak aktivitas. Meskipun Februari 'membeku', Odori Park semarak oleh orang-orang yang bersiap untuk festival salju terbesar sepanjang tahun. Festival Salju Sapporo sudah tersohor di dunia, mengundang 2 juta pengunjung untuk datang ke Hokkaido setiap tahun. Para 'pematung' salju pun datang berkumpul dari seluruh dunia untuk saling berlomba.
Berbagai bentuk pahatan terlihat di sepanjang jalan, Hokkaido seperti sebuah kerajaan salju. Patung-patung itu bisa setinggi bangunan tiga lantai, berbentuk karakter kartun seukuran manusia, atau meniru monumen dan ikon termasyhur, semuanya terbuat dari es. Betul-betul mengagumkan! Malam hari adalah waktu terbaik untuk menikmati karya seni ini, saat lampu-lampu jalan menerangi dan mengubah Hokkaido menjadi negeri dongeng raksasa.